Gereja Makam Kudus
Gereja Makam Kudus |
Gereja ini sudah menjadi tujuan ziarah penting sejak abad ke-4. Pada awalnya, gereja ini dikelola oleh Kristen Yunani Ortodoks, Kristen Kerasulan Armenia, dan Katolik Roma. Tapi sejak abad ke-19, Kristen Koptik Ortodoks, Kristen Etiopia Ortodoks, Kristen Suriah Ortodoks ikut bertanggung jawab mengelola gereja ini.
Komunitas Kristen abad pertama, selalu mengadakan perayaan liturgi di makam Yeshua yang dimulai dari hari kebangkitan, sampai akhirnya pada tahun 135 M, Kaisar Hadrian menghancurkannya untuk mendirikan kuil untuk Aphrodite (Venus).
Ketika Kaisar Konstantin I (Konstantin Agung) pindah keyakinan menjadi Kristen, dia menunjukkan ketertarikan pada tempat-tempat suci sehubungan dengan agama barunya. Tahun 325 M, dia tiba di Yerusalem dan (setelah konsili Nicea) dia menghancurkan semua kuil-kuil penyembahan berhala yang dibangun oleh Kaisar Hadrian karena penyembahan berhala adalah kenajisan bagi Elohim.
Kaisar Konstantin I membangun banyak gereja, beberapa diantaranya:
- Gereja Bunda Kita (sekarang menjadi Dome of the Rock, situs agama Islam) berbentuk oktagonal di Temple Mount (Muslim Quarter, Yerusalem)
- Gereja Kelahiran (Nativity Church) berbentuk oktagonal di Bethlehem (Palestina)
- Gereja Mary's Rock berbentuk oktagonal di dekat Bethlehem (Palestina)
- Gereja Makam Kudus pada tahun 326 M di Christian Quarter (Yerusalem)
Representatif Bukit Golgota di dalam Gereja Makam Kudus |
614 M, Gedung gereja terbakar api ketika Persia menyerang Yerusalem.
630 M, Kaisar Heraclius memperbaiki gedung gereja.
638 M, Orang-orang Kristen dikalahkan oleh orang-orang Muslim yang dipimpin oleh Khalifah Umar.
Umar menemani Sophronious ke Gereja Makam Kudus dan ditawarkan untuk sholat di dalam gedung gereja, namun Umar menolak, katanya, "Jika saya berdoa di dalam gereja, gereja ini tidak akan ada lagi karena orang Islam akan punya alasan untuk mengubahnya menjadi masjid 'karena Umar telah berdoa disini'." Umar lebih memilih sholat di masjid, di luar gereja.
Gereja ini dilindungi oleh Khalifah Umar dan khalifah-khalifah berikutnya dan orang-orang Kristen bebas berziarah ke gereja ini. Selama dikuasai oleh Muslim, Yerusalem beberapa kali berpindah tangan dari khalifah yang satu ke khalifah berikutnya yang berbeda mazhab.
18 Oktober 1009, Khalifah Hakim (Fatimiyah) menghancurkan gedung gereja dan isinya.
1048, Kaisar Konstantin Monomachos mengumpulkan dana untuk rekonstruksi gereja (atas izin khalifah berikutnya). Tapi tidak semua bisa diperbaiki karena kerusakannya terlalu parah ditambah dananya tidak mencukupi untuk memperbaiki gereja secara total.
1070, Berlanjut ke masa kekhalifahan Seljuk, orang-orang Kristen semakin terancam dan semakin terpinggirkan.
1095, Hal di ataslah yang kemudian yang mengakibatkan Paus Urbanus II (dalam kotbahnya saat Konsili Clermont) menyerukan Perang Salib untuk merebutkan Tanah Suci dari orang-orang Muslim. Demi untuk mendanai perang, gereja mulai menjual surat pengampunan dosa.
15 Juli 1099, Tentara Perang Salib Pertama (First Crusade) berhasil menguasai Yerusalem yang dipimpin oleh Godfrey of Bouillon yang kemudian menjadi raja pertama Kerajaan Yerusalem. Dia mendeklarasikan dirinya sebagai Defender of the Holy Sepulchure (Advocatus Sancti Sepulchri).
Representatif Makam Yeshua di dalam Gereja Makam Kudus |
2017, Raja Yordania (Raja Abdullah II) dan Presiden Palestina (Mahmoud Abbas) turut memberikan sumbangan untuk restorasi gedung gereja yang sudah mulai rapuh.
Gereja ini merupakan salah satu bangunan tua di abad 21 ini dengan fondasi yang berumur lebih dari 1600 tahun. Gereja ini sudah beberapa kali mengalami kerusakan maupun hancur karena perang maupun gempa bumi, namun kemudian dibangun kembali. Sampai sekarang gereja masih berdiri dan selalu ramai dikunjungi oleh peziarah Kristen dari seluruh dunia. Bahkan data beberapa tahun terakhir, peziarah Kristen meningkat drastis.
Comments
Post a Comment