Meratapi Bait Suci yang Hancur di Tembok Ratapan

Pemandangan Tembok Barat dan Temple Mount
BAIT SUCI PERTAMA (965 SM - 606 SM)

965 SM, Raja Salomo membangun Bait Suci pertama, yang kemudian menjadikan Yerusalem menjadi pusat ibadah bagi penganut Yudaisme/Yahudi.

606 SM, Nebukadnezar (Babilonia) menaklukkan Yehuda dan menghancurkan Yerusalem. Semua orang Yahudi ditawan dan dibawa ke pembuangan.

Nabi Yeremia menubuatkan bahwa Yerusalem akan mengalami kehancuran selama 70 tahun.
Maka seluruh negeri ini akan menjadi reruntuhan dan ketandusan, dan bangsa-bangsa ini akan menjadi hamba kepada raja Babel tujuh puluh tahun lamanya. (Yeremia 25:11)

BAIT SUCI KEDUA (516 SM - 70 M)

536 SM, Koresh Agung (Persia) mengundang orang Yahudi dari pembuangan Babilonia agar pulang ke Yehuda untuk membangun kembali Bait Suci. Pembangunan Bait Suci kedua dipimpin oleh Zerubabel.

516 SM, Bait Suci kedua selesai dibangun pada masa pemerintahan Darius Agung (Persia).

174 SM, Antiochus Epiphanes, yang juga disebut Antiochus IV, memulai pemerintahannya atas kerajaannya, Kerajaan Hellenistik Seleucus Syria. Dia adalah seorang raja yang kejam dan sangat membenci praktik-praktik keagamaan Yahudi.

168 SM, Antiochus merebut Yerusalem pada hari Shabbat lalu dia mendirikan patung berhala Zeus dan mencemarkan mezbah Bait Suci dengan mengurbankan babi di atasnya. Peristiwa ini dikenal oleh orang-orang Yahudi sebagai ‘kejijikan yang membinasakan’.

167 SM, Keluarga Makabe memulai pemberontakan terhadap penguasa Seleukus, Antiothus IV.

164 SM, Orang-orang Yahudi mentahbiskan kembali Bait Suci tepatnya pada tanggal 14 Desember (25 Kislev). Pada waktu itu menorah emas dicuri dan minyak kudus hanya cukup untuk 1 hari. Mukjizat terjadi, minyak yang sedikit itu bisa tetap menyala sampai hari ke-8. Sejak itu setiap tahunnya orang Yahudi merayakan Hanukah (Chanukah, Hari Raya Terang) dengan menyalakan lilin selama 8 hari dimulai dari tanggal 25 Kislev.

19 SM, Bait Suci diperluas, direnovasi, dan diperindah oleh Raja Herodes Agung (Romawi).

30 M, Nubuat Yesus mengenai kehancuran Bait Suci:
Ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan, berkatalah Yesus: "Apa yang kamu lihat di situ akan datang harinya di mana tidak ada satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan." (Matius 24:1-2; Markus 13:1-2; Lukas 21:5-6)

70 M, Kota Yerusalem dan seluruh isinya hancur akibat perang pemberontakan Yahudi melawan Romawi. Beberapa sejarawan berpendapat bahwa Bait Suci itu sengaja dibakar oleh orang Yahudi supaya tidak dinajiskan lagi oleh orang-orang non-Yahudi (goyim).

YERUSALEM TANPA BAIT SUCI

1948, Israel resmi menjadi sebuah negara. Yerusalem Timur dikuasai oleh Yordania dan orang Yahudi dilarang masuk ke Kota Tua.

1967, Yerusalem Timur dikuasai oleh Israel setelah perang 6 hari. Setelah 19 tahun dilarang, akhirnya orang Yahudi bisa berdoa kembali di Tembok Barat.

2000, Paus Yohanes Paulus II menjadi Paus pertama yang berdoa di Tembok Ratapan. Paus juga meminta maaf akibat penganiayaan Katolik terhadap Yahudi selama berabad-abad.

2007, Hasil survei: 96% orang Yahudi menentang jika Israel melepaskan Tembok Barat.

Orang Yahudi percaya bahwa Tembok Barat adalah satu-satunya bagian yang tersisa dari Bait Suci (Bait Allah, Kenisah, Temple) yang dibangun oleh Herodes Agung. Tembok Barat sebenarnya bukan situs yang paling suci bagi orang Yahudi, melainkan Bait Suci yang dulunya berdiri dibalik tembok ini, tepatnya di atas Temple Mount.

Di tembok inilah, orang-orang Yahudi meratapi Bait Suci yang telah hancur tersebut serta meratapi sejarah perjalanan bangsa mereka. Itulah makanya orang-orang non-Yahudi (terutama Kristen) menamai tembok ini sebagai Tembok Ratapan karena setiap hari melihat orang Yahudi meratap di tembok ini.

Orang-orang Yahudi sendiri menamai tembok ini sebagai Tembok Barat atau Kotel haMaaravi dalam bahasa Ibrani.

Sementara orang Islam menamai tembok ini sebagai Tembok al-Buraq karena meyakini bahwa kuda bersayap (buraq) yang ditunggangi Nabi Muhammad dalam peristiwa Isra Mi’raj diikatkan di tembok ini.

Comments

Popular posts from this blog

Domba Yang Tersesat

Dari Perbudakan Mesir Menuju Tanah Perjanjian

Musa Menerima Hukum Taurat di Gunung Sinai